• 3
  • 2
  • 4
  • 5

Selamat Datang di Website SD NEGERI LEMPUYANGAN 1 | Terima kasih atas kunjungan Anda

Pencarian

Kontak Kami


SD NEGERI LEMPUYANGAN 1

NPSN : 20403420

Jl.Tukangan No.6 Yogyakarta 55212


lempuyangan1@gmail.com

TLP : (0274) 544752


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 72377
Pengunjung : 33651
Hari ini : 2
Hits hari ini : 16
Member Online : 1
IP : 3.237.31.191
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

Belajar Membuat Kompos




Hari Kamis, 19 Oktober 2017 ada kegiatan pembelajaran yang sedikit berbeda di SD Negeri Lempuyangan 1. Pembelajaran yang tetap menyenangkan dan memberi tambahan pengalaman. Hari itu siswa kelas 4 dan 6 bersama-sama mempraktikan membuat kompos bersama dengan perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.



Pagi hari siswa berkumpul di Aula untuk diperkenalkan teknik pemilahan sampah. Sampah yang sudah dipilah tersebut kemudian dimasukkan kedalam kantung-kantung atau bak sampah dengan warna yang berbeda. Warna hijau untuk sampah jenis organik, dedaunan, dan bahan lain yang bisa cepat mengalami pembusukan. Kemudian warna kuning untuk jenis sampah plastic dan kemasan. Terakhir adalah warna merah untuk jenis sampah kertas dan bahan-bahan logam kemasan. Tujuan dari pemilihan tersebut agar nantinya sampah bisa dimanfaatkan kembali melalui bank sampah.


Oh, apa itu bank sampah. Bank sampah adalah sistem penyimpanan dan pengelolaan sampah untuk diproses kembali menjadi bahan-bahan daur ulang dengan nilai ekonomis maupun estestis. Walaupun sudah berbentuk sampah tetapi masih bisa dimanfaatkan kembali menjadi benda kerajinan. Nah untuk sampah jenis bahan organik selanjutnya secara bersama-sama dibuatlah kompos dengan alat komposter.


Bagaimana cara membuat kompos tersebut? Menurut penjelasan dari Bapak dan Ibu pegawai DLH membuat kompos sangatlah mudah. Kita hanya perlu mempersiapkan beberapa bahan seperti bio activator, air gula, sampah organik berupa dedaunan maupun bahan lain (misalnya sisa makanan). Bahan tersebut kemudian di campur dengan takaran sesuai jumlah dan kebutuhan. Langkah selanjutnya masuk di dalam komposter dan ditutup dengan rapat. Tunggu kurang lebih satu minggu maka kompos sudah siap digunakan sebagai pupuk. Ada teknik lain juga sebenarnya yaitu melalui bio pori, sehingga selain berfungsi sebagai resapan air juga berfungsi sebagai pengolah kompos.


Siswa saat itu terlihat antusias dan sangat menikmati. Bagaimana teman-teman mulai sekarang kita sudah mengerti? Selain menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan kita juga harus memanfaatkan sampah untuk hal-hal lain yang berguna. Ingat bahan seperti plastik butuh 100 tahun untuk hancur. Tidak mau kan bumi dan lingkungan tinggal kita tercemar. Jagalah kebersihan seperti dalam jargon tepuk sampah. Dipilah, dikumpulkan, dan ditabung. (Red-Soerat)



Share This Post To :




Kembali ke Atas


Berita Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :

 

Komentar :

Pengirim : ojderohitebo -  [uurisa@elesa.sibicomail.com]  Tanggal : 11/05/2021

http://slkjfdf.net/ - Paohux <a href="http://slkjfdf.net/">Eerinil</a> ffy.oayf.lempuyangan1.sch.id.zzp.bm http://slkjfdf.net/


Pengirim : aquvyopez -  [ejfuzema@elesa.sibicomail.com]  Tanggal : 11/05/2021

http://slkjfdf.net/ - Ogadqasux <a href="http://slkjfdf.net/">Imazata</a> cbc.gnse.lempuyangan1.sch.id.omx.ho http://slkjfdf.net/



   Kembali ke Atas